Rabu, 09 September 2009

Bunga Rampai... Mengenang Haji Andi Iskandar Pajujungi (Veteran Pejuang '45) didalam tulisan.

Oleh: Andi Syaifullah

Lumrah dalam penulisan riwayat hidup, apalagi menyangkut seorang tokoh pahlawan, hambatan utama adalah mencari dan menghadirkan narasumber berkompeten yang ada dan hidup sezaman ketika jejak itu pertama kali direkam. Dan... Peran apa saja yang telah dimainkan sang narasumber untuk menjadi layak dalam menapaktilasi sosok yg dituliskannya.

Adalah Haji Andi Iskandar Pajujungi, Petta/Arung Amparita (1950-1962), memberikan pencerahan terhadap tokoh Andi Sulolipu yang merupakan salah satu aktor kunci Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan di Sidenreng Rappang.

Haji Andi Iskandar adalah putra daripada Andi Pajujungi bin La Makkulau Datu Pammana (Lagosi, Wajo) dengan ibu bernama Andi Takko Binti La Pakerrangi Petta Pabbicara Sidenreng. Ini berarti didalam darah beliau bercampur turunan Wajo & Sidenreng. Jika ditelusuri dengan lebih detail, beliau adalah keturunan ke 4 (Empat) dari La Panguriseng "Addatuang Sidenreng" dan I Bangki "Arung Rappang", dari jalur Datu Cakumba-I Banca > I Mamma Petta Empagae-La Makkulau Datu Pammana > Andi Pajujungi-Andi Takko= Andi Iskandar.
Beliau pula adalah keponakan dan menantu Andi Sulolipu dikarenakan Andi Takko ibunda beliau adalah adik kandung Andi Sulolipu, dan menikahi salah satu putri pamannya itu yang bernama Andi Camming.

Ketika masih muda Andi Iskandar ikut aktif memperjuangkan & mempertahankan Negara Republik Indonesia dengan memasuki & menggabungkan diri pada:
1. Partai Nasional Indonesia (P.N.I.) pada tahun 1945 s/d 1946, sebagai penulis (Sekretaris), dibawah pimpinan Andi Sulolipu.
2. Sebagai anggota Pemuda Nasional Indonesia dibawah pimpinan La Nakka & Andi Abdullah Bau Massepe.
3. Anggota Kelaskaran Tentara Nasional Indonesia Persiapan Sulawesi (TRIPS), dibawah pimpinan Andi Mattalatta dari tahun 1947 s/d 1949.
4. Berangkat ke pulau Jawa pada tahun 1949 dan menggabungkan diri pada Tentara Nasional Indonesia Perwakilan Komando Grup Seberang pimpinan Letnan Kolonel Kahar Muzakkar dan Letnan Satu Andi Maramat, Dll.

Dengan segenap pengalaman dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan tersebut, Andi Iskandar adalah narasumber berkompeten yg bisa menjadi saksi kunci dari perjuangan sosok pahlawan Andi Sulolipu. Meski dalam kenyataan tidak ada gading yg tiada retak. Semua manusia diciptakan pasti mempunyai berbagai macam kekurangan. Untuk mengantisipasi hal itu, kami sebagai keluarga siap mewakili almarhum Andi Iskandar Pajujungi jika ada ditemukan berbagai kesalahan dalam penyebutan nama, tempat, ataupun kejadian didalam riwayat ini, itu adalah kekhilafan kami, dan kami memohon maaf yang sebesar besarnya.

Meski sejarah Andi Sulolipu jarang diungkap & diperbincangkan, dan tak jarang dikecilkan perannya, hal itu adalah 'lumrah'. Di zaman yg mengedepankan kepentingan politis, seorang 'Pahlawan Kesiangan' pun... bisa terangkat secara prematur menjadi 'Pahlawan Super'. Diperlukan kejujuran yang berimbang didalam memahami sejarah perjuangan sebagai milik bersama. Bukan milik satu atau dua orang. Semua yang telah berjuang mengorbankan harta benda ataupun jiwanya untuk kemaslahatan umat manusia adalah Pahlawan yang oleh Chairil Anwar disebut "Pahlawan yang Mati untuk Hidup Seribu Tahun Lagi"

Salam hangat...

2 komentar:

  1. minta tolong silsilah arung amparita yang lengkap pak andi, mulai dari yg pertama sampai yang terakhir

    BalasHapus
  2. silsilah lengkap. silakan datang ke rumah kami pak andi. kami tunggu ....

    BalasHapus

Mengenai Saya

Foto saya
Adalah putra Sidenreng Rappang yang pernah tinggal dan belajar selama 14 tahun di Kota Bandung, Jawa Barat. Ia kembali ke kampung halamannya di Amparita, karena merasa terpanggil untuk suatu tujuan mulia, yakni ingin kembali menelusuri riwayat atau silsilah keluarganya yang termasuk dalam keluarga yang berperan penting dalam sejarah Kabupaten Sidenreng Rappang. Andi Syaifullah adalah bapak dari dua orang anak, Andi Nurul Zakya Azzahra dan Andi Devi Juniza Latifah, dari istrinya yang berasal dari Tasikmalaya, Jabar, bernama Raden Ai Versiatny Kholida, putri dari Raden Haji Yoyo Erning Masya. Haji Yoyo adalah cucu dari mantan Menteri Muda Pertahanan pada Kabinet Sutan Syahrir, Raden Aruji Kartawinata.

Pengikut