Rabu, 09 September 2009

SEJARAH LAHIRNYA ADE' PURONRONA SIDENRENG

Sumber: Lontara' La Makkaraka

Dalam rangka mengatur kehidupan sosial masyarakat, LA MAKKARAKA Addaowang Sidenreng III, bermufakat dengan pemangku adat (Pabbicara, Arung Lili, Matowa) dan masyarakat untuk menetapkan suatu kebijakan umum pemerintahan yang dalam lontara' disebut "ADE' PURONRONA SIDENRENG", terdiri dari 5 (lima) pasal, yaitu:
1. Ade' Mappuronro. Yang diartikan sebagai adat yang tidak dapat berubah dan diubah selamanya, tetap utuh hingga akhir zaman.
2. Wari Rialitutui, yaitu kebiasaan-kebiasaan baik yang harus dipelihara.
3. Janci Riasseri, artinya janji harus dipegang teguh & tidak di-ingkari.
4. Rapang Ripasanre'. Yaitu kepatuhan terhadap aturan (hukum adat dan hukum islam) yang telah disepakati bersama.
5. Agama Ritarenre Maberre. Yaitu agama harus di-agungkan selain Ade' Mappuronrona Sidenreng. LA MAKKARAKA juga menetapkan aturan-aturan yang harus ditaati, yang disebut "Taro Bicarana Sidenreng" yang merupakan ketentuan pelaksanaan Ade' Mappuronna Sidenreng, yaitu:
1. Maluka Taro Ade', Temmaluka Taro Anang, yakni keputusan adat bisa berubah, tetapi keputusan keluarga tidak dapat dirubah.
2. Maluka Taro Anang, Temmaluka Taro Maranang, yaitu keputusan keluarga bisa berubah, tetapi kesepakatan masyarakat tidak dapat diubah.
Setelah ditetapkan-nya kebijakan pokok aturan hukum tersebut, maka Raja, Pemangku Adat dan Masyarakat membuat perjanjian atau ikrar, yang dalam bahasa lontara disebut "Assijanciangenna Arungnge Sibawa Ade'E Nenniya PabbanuaE". Adapun ikrar tersebut diucapkan pada saat penobatan LA MAKKARAKA sebagai Addaowang Sidenreng III, sbb:

IKRAR RAJA....
Eee..... Sininna PabbanuaE ri Sidenreng, Issengngi Sininna Atoreng Pura RipattentuE Temmakkeinai, Temma akke Amai, Temmakke Anai. Mappenigi-nigi, Temmappe Niga-niga. Adakku Nenniya Eloku Tongeng. Iyami Nade Natongeng Narekko Natumpai Ade'E.

Artinya:
Wahai Rakyat Sidenreng! Ketahuilah Bahwa Aturan Yang Telah Ditetapkan Tidak Memandang Ibu, Bapak dan Anak, dan Tidak Ada Pengecualian. Ucapanku dan Kehendakku-lah Yang Benar (dituruti) Hanya Bisa Salah Kalau Melanggar Adat.

IKRAR PEMANGKU ADAT.....
Malilu Sipakainge, Rebba Sipatokkong, Mali Siparappa, Tasi Akkoling-kolingeng. Mauni Massorong Pawo, Nakkasolang ri PabbanuaE Napagilingngi Ade'E.

Artinya:
Saling Mengingatkan Dalam Kekeliruan, Saling Mengangkat Bila Jatuh, Saling Memintasi Jika Hanyut, Hubungan Baik Tetap Dipelihara. Meskipun Kehendak dari atas (Raja), Tetapi Dapat Merusak Orang Banyak, Maka Adat Yang Akan Membetulkan.

IKRAR RAKYAT....
Tenri Cacca MupojiE, Tenri Poji Mucaccae. Angingko Kiraukkaju, Salokko Naki Batang. Lompo-Lompo Mutettongi. Lompo-Lompo Kilewo-lewo. Bulu' Bulu' Mulettongi Bulu' Bulu' Kilewo-lewo. Makkadako Mutenribali. Mettekko Mutenri Sumpala.

Artinya:
Tak Akan Kami Tolak Yang Engkau Sukai, Takkan Kami Sukai Yang Engkau Tolak. Ibarat Engkau Arus, Kami Hanya Batang Yang Hanyut. Jika Lembah Tempatmu Berpijak, Maka Lembah Jua Yang Kami Pagari. Jika Bukit Tempatmu Berpijak, Bukit Itu Pula Yang Akan Kami Pagari. "PERINTAHMU KAMI IKUTI! SABDAMU KAMI PATUHI!..."

Dan kini setelah melalui perjalanan waktu, ajaran-ajaran luhur dari Tomanurung beserta keturunan-nya di Sidenreng (Arung'E), termasuk "Assijanciangenna", perlahan telah mulai ditinggalkan oleh 'sebagian' rakyat Sidenreng. Sama dengan rakyat yang dahulu dipimpin-nya, keturunan Raja-Raja Sidenreng, 'sebagian' masih dan sampai saat ini tetap eksis menerapkan aturan-aturan abadi yang ada dalam Lontara. Di Saoraja Massepe misalnya, setiap jangka waktu tertentu masih menggelar acara "MATTOMPANG ARAJANG" yang dihadiri unsur pemerintah daerah, masyarakat, dan segenap keturunan dari LA PANGURISENG ADDATUANG SIDENRENG. Sementara di Saoraja MamminasaE Amparita, milik LA PAKERRANGI PABBICARA SIDENRENG, telah pula menggelar acara adat secara rutin setiap 2x dalam 3 tahun, yang dihadiri oleh keturunan La Pakerrangi, keturunan ANDI ISKANDAR ARUNG AMPARITA, Pemangku adat dari To Lotang Benteng & tokoh agama Islam. Dua contoh diatas mempertegas argumen kalau sebagian keturunan bangsawan TO MANURUNG di Sidenreng, masih tetap menjaga tradisi-tradisi zaman lampau tanpa menimbulkan kesan menyimpang dari ajaran suci Agama Islam. Kalau ada pendapat bahwa "Arung'E" telah meninggalkan "Pangadereng-na", tolong tanya (sebagian dari) mereka tentang: Ade', Bicara, Rapang, Wari, dan Sara'. Insya Allah dengan segala kebesaranNya, akan terlihat siapa yang telah 'Ingkar janji'. Didalam ritual sakral, pembacaan silsilah, pangadereng dan ikrar para Arung terhadap masyarakatnya (PabbanuaE) adalah sesuatu yang 'diwajibkan'.

Meski dikatakan 'tidak mempunyai rakyat lagi', dalam kenyataan Wija para Raja (Arung) yang dahulu berkuasa di Sidenreng, masih tetap melanjutkan pengabdiannya di masyarakat. Mereka bertebaran disegala sendi disemua bidang kehidupan, terutama didalam pemerintahan.
"PATTURUNG WIJA DEWATA, MAPPIDECENG RI TAU MAEGAE"

Bola Lampe'E Amparita, Sidrap

9 komentar:

  1. L.S.;

    This is very interesting.I am contributing to a book about f.i.all the ca. 300 kerajkaan2 of Indonesia.Maybe we can exchange info.Do you know more about the present dynastychief of Sidenreng:Drs. H. Andi Moh. Saleh?

    Thank you.

    Salam hormat:
    DP Tick gRMK
    Anggota Kerabat Raja Kupang(Sonaf Sonbai Naikoten)
    secr. Pusat Dokumentasi Kerajaan2 di Indonesia "Pusaka"
    http://kerajaan-indonesia.blogspot.com
    pusaka.tick@tiscali.nl

    BalasHapus
  2. Salam Hormat.
    Kami memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada Yang Mulia DP Tick gRMK (Anggota Kerabat Raja Kupang), atas kekhilafan kami sehingga baru hari inilah kami menjawab pertanyaan yang sangat baik ini.

    Semenjak Indonesia merdeka pada tahun 1945, dan semenjak Kerajaan Sidenreng Rappang meleburkan diri pada Negara Kesatuan Republik Indonesia, tidak pernah ada lagi penobatan Raja atau Arung yang berkuasa di Sidenreng Rappang. Raja terakhir yang bertahta di Sidenreng adalah Yang Mulia La Cibu Addatuang Sidenreng XIII.

    Yang Mulia Petta Saleh (H. Andi Moh. Saleh) adalah keturunan langsung dari Raja Sidenreng Rappang yang bisa dikatakan sebagai salah seorang Putera Mahkota dari Kerajaan Sidenreng Rappang. Beliau juga adalah rujukan kami di dalam penyusunan data data silsilah Akkarungeng ri Sidenreng Rappang.

    BalasHapus
  3. Ikut Hadir...

    Ternyata Nama" Daerah Dan Nama Pahlawan nya Susah Ya k..

    ^^

    Mungkin Karna Saya Terlalu Awam ...


    Btw,,,Saya'a Jadi Pengin ke Sulawesi ,,,

    BalasHapus
  4. Saudari ibu Yamada Yang Kami Hormati ...

    Tidak perlu merasa awam dengan keunikan nama ataupun tempat, Karena itu adalah kekayaan yang masuk ke dalam rana budaya. Semua daerah memiliki ciri khas yang membedakannya dengan daerah lainnya.

    Jika anda ingin melakukan kunjungan ke Sulawesi, sebaiknya memperhatikan kalender wisata yang di keluarkan oleh dinas pariwisata setempat. Kami dengan senang hati akan memandu anda.

    Tanpa bayaran dan tip !!!

    BalasHapus
  5. Bangga dengan perjuangan pahlawan kemerdekaan Republik Indonesia ( Alm ) H.Andi Sulolipu...
    Perjuangan kakek kita harus terus di gemakan di seluruh bumi Nusantara Tanah air Indonesia pada umumnya dan seluruh masyarakat Sidrap ( Sidenreng Rappang )pada khususnya dan kita semua saudara sedarah dari Pahlawan kemerdekaan Republik Indonesia Alm.H. Andi Sulolipu.
    Thanx To.kakek tercinta Alm.H. H Andi Iskandar sebagai narasumber dan And Syaifullah sebagai penulis.
    Ini sangat berarti bagi andika ( sebagai keturunan dari kakek buyut Andi Sulolipu.

    BalasHapus
  6. Terima Kasih Andi ...

    Semoga Riwayat Perjuangan Beliau Dapat Menjadi Teladan Dan Inspirasi Bagi Kita Semua. Aamiin

    BalasHapus
  7. Assalamualaikum...
    Klo boleh tahu, ada tidak hubungan kerajaan Maiwa dengan kerajaan Sidenreng Rappang...?

    BalasHapus
  8. boleh tanya g? punya g keterangan silsilah la panguriseng addatuang sidenreng maaf klo salah penyabutan....
    saya cuma mau tau apakah beliau memiliki anak yg bernama karaenge temmalala....

    BalasHapus

Mengenai Saya

Foto saya
Adalah putra Sidenreng Rappang yang pernah tinggal dan belajar selama 14 tahun di Kota Bandung, Jawa Barat. Ia kembali ke kampung halamannya di Amparita, karena merasa terpanggil untuk suatu tujuan mulia, yakni ingin kembali menelusuri riwayat atau silsilah keluarganya yang termasuk dalam keluarga yang berperan penting dalam sejarah Kabupaten Sidenreng Rappang. Andi Syaifullah adalah bapak dari dua orang anak, Andi Nurul Zakya Azzahra dan Andi Devi Juniza Latifah, dari istrinya yang berasal dari Tasikmalaya, Jabar, bernama Raden Ai Versiatny Kholida, putri dari Raden Haji Yoyo Erning Masya. Haji Yoyo adalah cucu dari mantan Menteri Muda Pertahanan pada Kabinet Sutan Syahrir, Raden Aruji Kartawinata.

Pengikut